Rabu, 11 Oktober 2017

POLUSI UDARA AKIBAT PEMBAKARAN KOTORAN AYAM



           Konsumsi ayam kian hari semakin meningkat, terlebih saat menjelang hari besar atau peringatan tertentu, misalnya hari Raya Idul Fitri, Maulud Nabi, Muharam, dan peringatan lainnya. Hal ini memacu masyarakat untuk memproduksi usaha ayam yang jumlahnya sangat banyak. Secara tidak langsung ayam ayam tersebut mengeluarkan kotoran yang sangat banyak. Ada sebagian pengusaha ayam yang menjadikan kotoran ayam sebagai pupuk organik. Tetapi ada juga pengusaha yang membakar kotoran-kotoran ayam tersebut. Sebelum dibakar kotoran tersebut dikeringkan terlebih dahulu, kemudian dibakar. Hasil pembakaran tersebut, menimbulkan beberapa dampak dan masalah yang timbul.
Berbagai dampak dan masalah dari pembakaran kotoran ayam telah muncul. Terlebih lagi dampak negatif yang ditimbulkan sangat besar. Seperti polusi udara yang dapat merusak lapisan ozon dan dapat mengakibatkan hujan asam. Selain itu, polusi udara juga dapat mengganggu sistem pernapasan seperti sesak napas, ispa dan asma. Bau yang menyengat dan sampah hasil pembakaran kotoran membuat kenyamanan dan keindahan lingkungan hilang.
            Selain dampak negatif yang ditimbulkan, pembakaran kotoran ayam ini juga menimbulkan berbagai masalah, seperti polusi udara yang semakin menjadi, terdapat beberapa warga yang mengalami gangguan pernapasan, menimbulkan perbincangan dan demo warga kepada pemilik peternakan, serta rusaknya kerukuran dan kedamaian antar warga.
            Seharusnya pemilik peternakan lebih memerhatikan pengolahan kotoran ayam. Terdapat banyak cara lain yang lebih efisien serta lebih aman untuk pengolahan kotoran ayam supaya tidak menimbulkan masalah yang serius. Selain itu, pemilik peternakan juga bisa memperoleh keuntungan yang besar dari pengolahan kotoran ayam dengan cara yang baik. Contoh pengolahan kotoran ayam yang baik yaitu dengan cara mengolah kotoran ayam menjadi pupuk organik yang bisa dijual kembali, maka pemilik peternakan tersebut juga bisa mendapat keuntungan dari hasil penjualan pupuk tersebut. Selain itu, cara ini juga dapat mengurangi polusi udara yang timbul dan tidak menimbulkan masalah yang serius. Cara ini lebih efisien dibandingkan dengan cara pembakaran.
NAMA            : AZKA MILANAJA (05)
                         VIRA PUTRI HASTUTI O. (32)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar