Patricia
Yora Wenas, pilot muda Indonesia
Yora
lahir di Bogor pada 7 November 1991. Yora merupakan anak pertama dari Herman
Markus Wenas, ia juga berprofesi sebagai pilot pesawat Garuda Indonesia. Yora
memiliki tinggi badan 165 cm dan berat badan 48 kg.
Masa kecil yora hidup di Banten. Ia tinggal
dengan neneknya karena sering ditinngal ayahnya ke Luar Negeri. Yora tinggal
dengan neneknya sampai ia lulus SD .saat yora duduk dibangku SD, ia bercita cita
ingin menjadi dokter. Setelah lulus SD, ia tinggal lagi bersama orang tuanya.
Ketika
ia memasuki bangku SMA , pertemuannya dengan seorang pastor di Gereja yang juga
seorang Psikolog , telah mengubah haluan hidupnya.” Dia kalau kutbah sangat meneyentuh, pendekatan
dan penyampian bagus, saya sangat suka, “ ujar Yora.
Setelah
lulus dari SMA , Yora mengikuti tes beasiswa pendidikan pilot. “ awalnya saya hanya mencoba tes beasiswa
pilot karena ditawari papa, “ ujar Yora kepadaTempo saat ditemui di kediamannya
di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan, Jumat 3 juli 2015.
Saat mengikuti tes beasiswa pendidikan pilot ,
Yora sudah diterima sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Atmaja. “
jadi pilot saat itu nothing to lose, karena aku kan inginnya jadi Psikolog, “
kata Yora.
Tapi
takdir berkata lain , tak disangka yora lulus tes dan mendapatkan beasiswa
pendidikan pilot. Rasa penasaran untuk mencoba pengalaman baru akhirnya
mendorong Yora untuk melepas cita cita menjadi Psikolog dan beralih ke pendidikan
pilot.
Ksempatan
menjadi pilot datang bersamaan saat ayahnya yang juga penerbang memperlihatkan
ada pendidikan beasiswa untuk sekolah pilot. “ saya coba saja , tapi tak berharap banyak mau masuk
atau tidak, “ ujar Yora.meski tak
terlalu berminat menjalani tes , rupanya Yora lolos menjadi salah satu penerima
beasiswa pilot. Yora menjalani pendidikan pilot di Aeroflyer Institute, Curug.
Tiga
bulan pertama menjalani pedidikan Yora mengaku tertekan . dia harus
menyesuaikan diri berada di lingkungan yang dominan laki laki. Belum lagi
menurut Yora , pandangan menganggap remehterhadapnya selalu ada. “ stres
banget, dari situ saya belajar kalau dunia laki laki itu berbeda, “ ucap Yora.
Perempua
yng berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Bung Karno ini tetap berpegang
teguh pada pesan sang ayah, yang mengajarkan untuk tetap menjaga karakter
perempuan. “ kata papa, meski bekerja di dunia laki laki aku harus tetap
feminim dan jangan kehilangan sisi kewanitaanku, “ ucap Yora.
Menggunakan
make up saat bekerja menjadi salah satu prosedur tetap yang ia lakukan. Padahal
menurut dia tak ada kewajiban bagi pilot perempuan untuk merias wajah. Untuk
merias diri Yora pun dituntut untuk menyediakan waktu satu jam tambahan.
Perawatan make up dan parfum pun menjadi barang yang jangan sampai ketinggalan
setiap terbang.
Selain
menggunakan make up, rupanya Yora pun pernah menggunakan high heels saat
menerbangkan pesawat Cessna 150 dan Cessna 172 waktu masa pendidikan. Tapi, hal
itu menurutnya masih nyaman dilakukan meski selama menjadi pilot di garuda saat
ini belum pernah ia coba lagi.
Sebelum
di Garuda, pada tahun 2011 Yora lebih dulu bekerja di Batavia Air sebagai
kelanjutan beasiswa pendidikan. Ia berkesempatan menerbangkan Airbus 320.
Setahun bekerja di Batavia sejumlah pilot Airbus disitusi ke maskapai Mandala
karena merugi . kontraknya di Batavia otomatis putus saat itu. Yora kemudian
bergabung dengan Mandala dari 2012
hingga awal 2014.
Saat
mandala stop beroperasi , September 2014
Yora resmi menjadi pilot di Garuda dan menerbangkan Airbus 330. Perjalannya
menjadi pilot diberbagai maskapai memberikan banyak pelajaran berharga.
Dalam waktu rentang waktu tiga tahun Yora
sudah merasakan menerbangkan pesawat berbagai jenis kelas dan pelayanan dari
mediun cost, low cost, hingga full service. “Makin besar kapasitas pesawatnya,
tanggung jawab semakin besar untuk
keselamatan penumpang di belakang saya,” kata Yora.
Saat
ini Yora sudah teguh untuk berkarir di bidang penerbangan. Suatu saat, menurut
dia, jika tak lagi menjadi pilot dengan pendidikan hukum yang ia pelajari saat
ini, Yora ingin mendalami karir di bidang hukum penerbangan..
Keelokan
parasnya membuat Yora banyak diperbincangkan dan dielu-elukan para onliner yang
tiba-tiba saja ngefans. Para onliner terlihat memberikan beragam respons
tentang sosok Yora. Banyak dari mereka menuturkan bahwa Yora merupakan
inspirasi bagi mereka.
Pada
17 September 2017, Yora resmi menikah dengan Afindra Firman Anwar. Afindra juga
berprofesi menjadi pilot Garuda. Sampai saat Patricia Yora dan Afindra bekerja
di Garuda.tetapi, ia tidak bekerja dalam satu pesawat melainkan berbeda
pesawat. Mereka jarang sekali untuk menerbangkan pesawat local. Kebanyakan
menerbangkan pesawat luar negeri.
AZKA MILANAJA (05)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar