Rabu, 04 April 2018

Biografi Kahlil Gibran Seorang Sastrawan | X5 SMAN 1 GEGER

 Kahlil Gibran Seorang Sastrawan


Kahlil Gibran adalah seorang sastrawan yang beraliran romantik. Ia merupakan penyair terkenal dengan karya-karyanya yang mencerminkan perpaduan antara budaya timur dan barat, penuh dengan analogi, tidak hanya itu karya-karyanya populer diberbagai belahan dunia. Karyanya yang terkenal adalah The Prophet.


Kahlil Gibran lahir di Basyari, Lebanon, 6 Januari 1883 dari keluarga Katolik Maronit. Ayahnya bernama Khalil bin Gibran, seorang gembala yang memiliki kebiasaan memainkan Taoula, merokok pipa air (narjille) dan ibunya bernama Kamila, adalah anak dari seorang pendeta Maronit, Estephanos Rahmi, yang berstatus janda sebelum menikah dengan Khalil.

Pernikahan Kamila dengan suami pertamanya, Hanna Abdel Salam, dikaruniai seorang putra bernama Peter. Sedangkan dari perkawinannya dengan suami kedua, yaitu Khalil bin Gibran, Kamila dianugerahi tiga orang anak. Satu anak laki-laki yang bernama Kahlil Gibran dan dua anak perempuan, yakni Mariana, dan Sultana.

Kahlil Gibran tinggal di Bsharri, sebuah daerah yang kerap tertimpa musibah bencana alam; badai, gempa, dan petir. Bencana alam tersebut telah menginspirasinya dalam membuat karya-karyanya mengenai alam.

Pada saat berusia 10 tahun, Kahlil Gibran bersama dengan ibunya beserta dua saudaranya pindah ke Boston, Massachusetts, Amerika Serikat karena kesulitan ekonomi di Lebanon. Di Amerika ia mulai belajar seni dan memulai karier sastra. Ia bersekolah umum di Boston. Dua tahun bersekolah di sana bakat kesastraan dan melukisnya mulai menonjol sejak bersekolah di sekolah umum di Boston pada tahun 1895-1897.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Amerika, Kahlil Gibran kembali ke Lebanon untuk mendalami bahasa Arab dan mengenal banyak karya sastrawan Arab terdahulu. Setelah keinginannya dikabulkan oleh ibunya, dalam rentang waktu antara tahun 1896-1901, ia menempuh pendidikan di sebuah sekolah terkemuka, Madrasah Al-Hikmah, yang terletak di Beirut.
Di Madrasah Al-Hikmah, Kahlil Gibran belajar Hukum Internasional, Ketabiban, Musik, dan Sejarah Agama. Pada tahun 1898 ia menjadi penyunting pada majalah sastra dan filsafat. Kemampuannya dalam seni lukis dan didasari dengan kekagumannya pada para pemikir besar Arab yang diketahuinya, pada tahun 1900 ia membuat sebuah sketsa wajah penyair Islam periode awal seperti Abu Nawas, al-Farid, al-Mutanabbi, juga para wajah filsafat seperti Ibnu Sina.

Selama itu pula ada sebuah kenangan indah yang mempengaruhi jiwanya, yaitu kisah cinta pertamanya dengan Hala Daher, seorang putri dari sebuah keluarga aistokrat di Lebanon. Olehnya kisah tersebut diabadikan dalam novelnya, The Broken Wings (1912). Namun ketidaksetaran status sosial yang membatasi cinta antara keduanya.

Saat berusia 19 tahun setelah menyelesaikan sekolahnya di Madrasah Al-Hikmah, Kahlil Gibran meninggalkan Lebanon untuk memperluas ilmu dan mendalami seni lukis, akhirnya ia memutuskan untuk pergi di Paris. Namun ingatannya tidak pernah bisa lepas dari Lebanon. Lebanon sudah menjadi inspirasinya. Di Boston dia menulis tentang negerinya itu untuk mengekspresikan dirinya. Ini yang kemudian justru memberinya kebebasan untuk menggabungkan 2 pengalaman budayanya yang berbeda menjadi satu.

Kahlil Gibran tinggal selama dua tahun di Paris. Di kota inilah ia menulis drama pertamanya dari tahun 1901 hingga 1902. Saat berusia 20 tahun, ia membuat karya pertamanya, Spirits Rebellious ditulis di Boston dan diterbitkan di New York City, buku yang berisi empat cerita kontemporer sebagai sindirian terhadap sosial, pejabat tinggi, pengurus keagamaan, dan cintanya yang kandas akibat perbedaan status sosial. Karena bukunya tersebut, ia dikucilkan dari gereja Maronit dan diasingkan oleh pemerintah Turki di Lebanon bahkan bukunya dibakar diberbagai tempat di Beirut.

Biografi Kahlil Gibran


Saat di Paris Kahlil Gibran menerima kabar dari Konsulat Jendral Turki, bahwa sebuah tragedi telah menghancurkan keluarganya. Adik perempuannya yang paling muda berumur 15 tahun, Sultana, meninggal karena penyakit TBC (Tuber Celulosa). Ia segera kembali ke Boston. Kakaknya, Peter, seorang pelayan toko yang menjadi tumpuan hidup saudara-saudara dan ibunya juga meninggal karena TBC. Hanya adiknya, Marianna, yang masih tersisa, dan ia dihantui trauma penyakit dan kemiskinan keluarganya. Kematian anggota keluarga yang sangat dicintainya itu terjadi antara bulan Maret dan Juni tahun 1903. Ia dan adiknya harus menyangga sebuah keluarga yang tidak lengkap ini dan berusaha keras untuk menjaga kelangsungan hidupnya.

Pada tahun-tahun awal kehidupan mereka berdua, Marianna membiayai penerbitan karya-karya Kahlil Gibran dengan biaya yang diperoleh dari hasil menjahit di Miss Teahan's Gowns. Berkat kerja keras adiknya itu, Gibran dapat meneruskan karier keseniman dan kesasteraannya yang masih awal.

Pada tahun 1908 Kahlil Gibran singgah di Paris lagi. Di sini dia hidup senang karena secara rutin menerima cukup uang dari Mary Haskell, seorang wanita kepala sekolah yang berusia 10 tahun lebih tua, namun dikenal memiliki hubungan khusus dengannya sejak masih tinggal di Boston. Dari tahun 1909 sampai 1910, ia belajar di School of Beaux Arts dan Julian Academy. Kembali ke Boston, ia mendirikan sebuah studio di West Cedar Street di bagian kota Beacon Hill. Ia juga mengambil alih pembiayaan keluarganya.

Pada tahun 1911 Kahlil Gibran pindah ke kota New York. Di New York ia bekerja di apartemen studionya di 51 West Tenth Street, sebuah bangunan yang sengaja didirikan untuk tempat ia melukis dan menulis.

Kahlil Gibran mulai aktif menulis beberapa artikel yang tersebar di berbagai media massa. Tulisan-tulisannya mampu mencengangkan pengagum sastra dunia, termasuk kritikus sastra Arab terkemuka, May Zaidah. Bermula dari polemik di media massa sejak 1912, ternyata sentuhan cinta keduanya mampu merekatkan jarak Amerika-Arab meski sampai akhir hayatnya, mereka tidak pernah saling bertemu.
Pada tahun 1912 Broken Wings telah diterbitkan dalam Bahasa Arab. Buku ini bercerita tentang cinta Selma Karami kepada seorang muridnya. Namun, Selma terpaksa menjadi tunangan kemenakannya sendiri sebelum akhirnya menikah dengan suami yang merupakan seorang uskup yang oportunis.


Biografi Kahlil Gibran



Pada tahun 1918, Kahlil Gibran meluncurkan karya pertamanya dalam bahasa Inggris, The MadmanHis Parables and Poems. Persahabatan yang erat antara Mary tergambar dalam The Madman. Bukunya yang berbahasa Inggris adalah Twenty Drawing, tahun 1919, The Forerunne, tahun 1920, dan Sang Nabi pada tahun 1923, ditulis dalam bahasa Arab, namun tidak dipublikasikan dan kemudian dikembangkan lagi untuk ditulis ulang dalam bahasa Inggris pada tahun 1918-1922.

Pada tahun 1926 Kahlil Gibran menyelesaikan Sand and Foam, dan Jesus the Son of Man pada tahun 1928. Ia juga membacakan naskah drama tulisannya, Lazarus pada tanggal 6 Januari 1929. Setelah itu Gibran menyelesaikan The Earth Gods pada tahun 1931. Karyanya yang lain The Wanderer, yang selama ini ada di tangan Mary, diterbitkan tanpa nama pada tahun 1932, setelah kematiannya. Juga tulisannya yang lain "The Garden of the Propeth.

Kahlil Gibran menjalin kisah cinta dengan dua wanita yaitu Marry Haskell dan May Zaidah. Mary adalah wanita Amerika yang umurnya 10 tahun lebih tua dari Gibran dan banyak mewarnai karya-karyanya. May Zaidah adalah wanita Arab kelahiran Nazareth yang menjalin hubungan cinta melalui surat-surat sampai akhir hayat Gibran. Hubungan cinta dengan May digambarkan sangat platonis. Kisah yang tidak terbayangkan karena Gibran tak pernah mengetahui wajah May bahkan melalui selembar foto. 

Kahlil Gibran meninggal dunia di Boston Amerika Serikat 10 April 1931. Tubuhnya memang telah lama digerogoti sirosis hati dan tuberkulosis, tapi selama ini ia menolak untuk dirawat di rumah sakit. Jenazah Gibran kemudian dimakamkan pada tanggal 21 Agustus di Mar Sarkis (sekarang Gibran Museum), sebuah biara Karmelit di mana Gibran pernah melakukan ibadah.

Setelah meninggalnya Kahlil Gibran, Barbara Young yang mengetahui seluk-beluk studio, warisan dan tanah peninggalan Gibran, serta secarik kertas yang bertuliskan, "Di dalam hatiku masih ada sedikit keinginan untuk membantu dunia Timur, karena telah banyak sekali membantuku.



ATHAYA ZELVY SWARDINI (04)

Biografi Bayu Skak, Si “Pelawak Internet” dari Malang | X5 SMAN 1 GEGER


Bayu Skak, Si “Pelawak Internet” dari Malang








Bayu Eko Moektito atau biasa dikenal dengan  “Bayu SKAK”  Mas Bayu” merupakan seorang artis Indonesia yang kepopulerannya ia raih sebagai Youtuber. Bayu lahir di Malang, 13 November 1993. Nama ‘SKAK’ adalah singkatan dari ‘Sekumpulan Arek Kesel’. Disebut ‘Kesel’ atau dalam Bahasa Indonesia ‘Capek’ karena Bayu dan anggota SKAK lainnya yaitu  Alvan, Rengga, Ali, Deka dan Hisyam merupakan siswa dari jurusan animasi SMKN 4 Malang yang Membuat animasi dengan 1 detiknya butuh 24 gambar yang sangatlah melelahkan.
 Bayu adalah seorang Youtuber terkenal. Bayu membuat video-video lucu, kemudian ia unggah ke jejaring sosial Youtube. Bayu menggunakan bahasa Jawa Timur-an di video-videonya yang merupakan khas dirinya karena dia lahir dan besar di tanah Jawa. Bayu pernah bersekolah di SDN Sawojajar 1 Malang, kemudian ia melanjutkan sekolah menengahnya ke SMPN 14 Malang dan dilanjutkan ke SMKN 4 Malang. Bayu mengambil jurusan animasi. Disana, dia dapat menikmati hal yang diajarkan karena sepaham dengan kesenangannya. Lalu, Bayu melanjutkan kuliahnya di Prodi Desain Komunikasi Visual 2011, Universitas Negeri Malang.





Bayu dan anggota SKAK lainnya sering membuat video konyol yang pada awalnya bermodalkan kamera handphone 3 megapixel milik Bayu. Pada awalnya, SKAK beranggotakan 6 anak yaitu Bayu, Alvan, Rengga, Ali, Deka, Hisyam, namun setelah berjalan 2 tahun tepatnya tahun  2011, SKAK sempat vakum karena seluruh anggota mengikuti jalan sendiri-sendiri setelah lulus sekolah. Bayu,Alvan dan Deka melanjutkan kuliah, Rengga & Ali diterima kerja di luar negeri, dan Hisyam menjadi tentara. Sempat tidak membuat video selama 1 tahun sampai akhirnya Bayu  mulai membuat video leluconnya sendiri.
Karirnya sebagai seorang Youtuber, dimulai dari tahun 2009. Pada awalnya dia hanya merekam, jadi orang di balik layar dan mengedit setiap video Skak. Sampai akhirnya dia merekam kegilaannya sendiri didepan kamera dan menguploadnya ke YouTube. Selain, di Youtube Bayu mengupload video leluconnya ke Facebook. Ia membuat videonya itu dengan handycamnya yang tidak lama kemudian hilang. Bayu mengupload video tersebut ke Facebook dan menandai semua teman Facebooknya. Tujuannya adalah agar banyak yang melihat videonya. Namun, ternyata banyak kritikan dan komentar negatif dari video yang dibuatnya. Karena mereka berfikir bahwa itu adalah video konyol yang tidak jelas. Meskipun demikian, Bayu tidak berkecil hati dan kemauannya tidak akan berhenti untuk membuat video lelucon. Ia sering- membuat video lelucon tersebut dan sering pula mengupload ke Facebook maupun Youtube dengan menandai teman-teman facebooknya sampai mereka bosan dengan kegiatan Bayu. Selang- beberapa hari setelah itu, ternyata penyuka video Bayu semakin bertambah sehingga menjadi trend di Facebook dan Youtube. Banyak orang yang menonton videonya dengan tertawa terpingkal-pingkal. Sehingga membuat tanggapan baik dan saran, masuk ke akun Youtube maupun Facebooknya. Dan orang-orangpun mulai menyukai video Bayu.
Pada tahun 2012, Bayu mengunggah video humornya ke jejaring sosial Youtube miliknya yang  bernama Bayu SKAK selain chanel Youtube yang bernama Bayu SKAK, Bayu juga membuat chanel Youtube pribadinya dengan nama kanal Bayu Skak Daily Life. Berkat vidio leluconnya yang di upload di akun sosial medianya. Hingga kini akun Instagramnya sudah memiliki lebih dari 1,2M pengikut dan kanal Youtubenya pun juga sudah memiliki lebih dari 1,585 juta pelanggan dengan rata-rata videonya ditonton 1,4juta kali. Angka yang cukup besar hingga ia pantas disebut sebagai creative creator.
Selain video, Bayu SKAK juga memiliki grub band yang diberi nama dengan “Bayu Skak With The Band” dan telah melahirkan beberpa single, seperti “Mangan Pecel” dan “Gak Iso Turu”. Video-video Bayu SKAK menjadi sangat booming lantaran dia membuat video dengan logat khas Jawa Timur. Candaannya yang frontal dan mimik wajah yang konyol sukses membuat orang-orang terpingkal-pingkal dengan aksinya di Youtube. Ada pula versi bahasa inggrisnya yaitu : Bayu Skak for The Nation, Poor Boy, How To Be Rock Star, dan lainnya.
Bayu seminggu sekali mengunggah video humornya ke Youtube tepatnya hari Sabtu malam Minggu karena Bayu ingin menghibur para jones di malam Minggu. Beberapa kemajuan dari setiap video seorang Bayu SKAK seperti kualitas gambar yang jernih, suara yang jernih, fasilitas pengedit video yang berkualitas, dan lain sebagainya. Semakin hari, penonton video Bayu Skak semakin bertambah. Dan banyak pula orang yang mengenalnya.
Berkat kerja kerasnya, Bayu SKAK kini telah menikmati buah manisnya. Dari diundang ke acara TV Dedy Corbuzier Hitam Putih, ia menceritakan bagaimana perjalanannya hingga menjadi seorang jutawan dari Youtube, mendapat beberapa penghargaan bergengsi dari Youtube, penghargaan Best Vlog Male 2013 di Jakarta maupun dari luar negeri seperti Viral Fest Asia 2017 di Bangkok, Thailand.
Debutnya di dunia perfilman Indonesia diawali dengan Film garapan Raditya Dika, berjudul “Marmut Merah Jambu” pada tahun 2014. Berperan sebagai seorang cowok SMS Vox Pop. Selain itu film lain yang pernah ia perankan adalah “Check In Bangkok” tahun 2015 dan “Relationshit” tahun 2015. Di penghujung tahun 2016, Bayu SKAK juga mendapatkan peran dalam film “Hangout”.

          Di Film Hangout, Bayu SKAK beradu akting dengan artis populer Indonesia, yaitu Prilly Latuconsina, Titi Kamal, Surya Saputra, Gading Martin, Dinda Kanya Dewi, Soleh Solihun, Mathias Muchus dan Raditya Dika. Film ini tayang mulai 22 Desember 2016 hingga 2017. Perannya dalam film hangout, Bayu SKAK mendapat banyak pujian dari banyak netizen. Selain itu, Bayu SKAK juga tampil dalam beberapa video iklan serta web series. Diantaranya yaitu Buka Lapak.

Di tahun 2017 ini Bayu SKAK mendapat tugas baru yakni menemani Tim dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam misi melengkapi data sekolah, cagar budaya dan bahasa di laman sekolah.kemdikbud.go.id. Ia bahkan sempat menemani Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhajir Effendy, MAP di Sumatra Utara. Di kesempatan yang sama ia juga bertemu dengan Presiden Jokowi.

Di penghujung tahun 2017, Bayu sedang menggarap sebuah proyek film comedy yang berjudul Yowis Ben. Proyek terserbut dia garap sejak tahun 2017 silam, dan film tersebut akan tayang pada 22 Februari 2018 di Bioskop. Proses pembuatan film tersebut kabarnya di garap di kota Malang selama kurang lebih 14 hari. Di film terserbut Bayu juga bermain sebagai tokoh utama dan juga sebagai sutradara. Nama film Yowis Ben sendiri merupakan sebuah nama yang di ambil dari nama band Bayu SKAK saat masih duduk di bangku sekolah. Keunikan dari film ini memberikan ciri khas dialognya menggunakan 90% bahasa jawa. Selain menggunakan Bahasa Jawa 90% dalam filmnya Bayu juga tidak lupa untuk menambahkan subtitle dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris dengan tujuan agar penonton bisa memahami film Yowis Ben. Dengan mengangkat bahasa daerah, diharapkan dapat mencuri perhatian para penonton dan bisa di terima oleh khalayak banyak.
            Di balik suksesnya Bayu SKAK dalam menggarap proyek filmnya ada hal yang membuat Bayu merasa sedikit kecewa. Beberapa komentar negatif muncul menyertai film tersebut. Bahkan terdapat komentar dari para netizen yang tampak sangat tak terkontrol. Akibatnya Bayu tersebut mengeluarkan klarifikasi di akun Youtube miliknya yang berjudul 'Aku Wong Jowo'. Video yang berdurasi 10 menit 53 detik tersebut berisikan mengenai klarifikasi dirinya mengapa film yang ia garap menggunakan 90% bahasa Jawa. Tak hanya sebuah klarifikasi, Bayu  juga membangun semangat anak-anak muda untuk tak lupa terhadap budaya Jawa terlebih yang memiliki darah Jawa. Dalam unggahan video tersebut, Bayu juga menyertakan uraian tulisan panjang menggunakan bahasa Jawa.

Bayu SKAK memang dikenal sebagai seorang kreator Youtube yang sering membuat film pendek menggunakan bahasa Jawa. Hingga akhirnya ia dapat berkolaborasi dengan Raditya Dika dalam sebuah proyek. Setelah menyelesaikan proyek bersama Raditya Dika, kini Bayu menggarap filmnya sendiri yang akan mengangkat budaya Jawa ke layar lebar.
Disela-sela kesibukan Bayu, ia tetap membuat video humornya untuk fansnya (Skakmate) dan juga Bayu membuat band bersama teman-temannya yang bernama “Bayu Skak WTB (With The Band)’’. Bayu tidak pernah menganggap mereka fans, mereka semua Bayu anggap teman karena ia merasa bukan orang terkenal dan biasa-biasa saja.
Semangat serta percaya diri yang tinggi yang dimiliki oleh seorang Bayu SKAK dapat menginspirasi kita semua. Bayu yang awalnya hanya menyuting videonya di kamar kostnya, sekarang ia shooting sampai ke negara orang, Bangkok. Ia tidak pernah memperdulikan apa yang dikatakan haters. Justru itu membuatnya bangkit, dan mencoba lagi. Seterusnya sampai ia merasa bahwa ia telah berhasil. Sikap Bayu kepada teman-teman lamanya mengingatkan kita kepada peribahasa “Kacang yang tidak lupa kulitnya”. Meskipun ia sudah terkenal, ia tidak pernah menyombongkan diri.


Wahyu Putri Andriyan (33)


Biografi Iwan Fals Musisi Legendaris | X5 SMAN 1 GEGER


Iwan Fals Musisi Legendaris







Iwan Fals yang bernama asli Virgiawan Listanto, Lahir di Jakarta 3 September 1961. Ia lahir dari pasangan Lies Suudijah dan (alm) Kolonel Anumerta Sucipto. Ayahnya berasal dari Jawa dan Ibunya berasal dari Tasikmalaya. Iwan Fals adalah seorang penyanyi yang melegenda di Indonesia. Ia memang memiliki bakat bermusik sejak umur 13 tahun. Masa kecilnya ia habiskan di Bandung, kemudian di Jeddah, Arab Saudi, selama 8 bulan. Pada tahun 1980, Iwan Fals menikah dengan wanita bernama Rosana yang akrab disapa “Mbak Yos” dan memiliki anak (alm) galang Rambu Anarki, Annisa Cikal Rambu Bassae, dan Raya Rambu Rabbani. Galang Rambu Anarki meninggal pada bulan April 1997 secara mendadak yang membuat aktivitas bermusik Iwan Fals sempat vakum selama beberapa tahun.
Galang sempat mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik. Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi trademark ayahnya. Kemudian menjadi gitaris kelompok BUNGA dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997. Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan, berjudul Galang Rambu Anarki pada album Opini, yang menceritakan tentang kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Pada masa SMP, Iwan Fals bersekolah di SMPN 5 Bandung, Jawa Barat. Kemudian setelah lulus ia melanjukan pendidikannya di SMAK BPK Bandung. Setelah itu, Iwan Fals melanjutkan di STP (SekolahTinggi Publisistik, sekarang IISIP) dan Institut Kesenian Jakarta (IJK). Selain sebagai musisi, Iwan Fals juga aktif di kegiatan olahraga dan pernah menjadi kolumnis di beberapa tabloid olahraga. Ia juga pernah meraih gelar Juara II Karate Tingkat Nasional dan Juara IV Karate Tingkat Nasional 1989. Kesederhanaannya menjadi panutan para penggemarnya yang tersebar di seluruh nusantara. Para penggemar fanatik Iwan Fals bahkan mendirikan sebuah Yayasan Orang Indonesia atau dikenal dengan OI.

Melalui lagu-lagunya, Iwan Fals memotret suasana sosial kehidupan Indonesia pada tahun 70’an hingga sekarang. Lagu-lagu yang diciptakan sering mengandung kritik atas perilaku para wakil rakyat yang membuat Iwan Fals sempat ditahan beberapa hari akibat lagunya tersebut. Bahkan, sebagian lagu Iwan Fals tidak diperbolehkan untuk dinyanyikan saat ia mengadakan konsernya, karena lagunya dianggap dapat memancing keributan. Sejak meluncurnya album Suara Hati pada 2002, Iwan Fals telah memiliki kelompok musisi pengiring yang selalu menyertai dalam setiap pengerjaan album maupun konser. Iwan juga tetap menjalani profesinya sebagai pengamen. Ia mengamen dengan mendatangi rumah-rumah satu demi satu dan terkadang di Pasar Kaget atau Blok M.
Banyak penghargaan yang diraih oleh Iwan Fals, seperti Juara I Musik Country pada tahun 1980. Setelah mendapat juara di festival Musik Country, Iwan ikut festival lagu humor. Ia juga menjadi penyanyi rekaman pria terbaik, album anak wayang, BASF award XI. Masih banyak lagi penghargaan-pengargaan lainnya yang diraih oleh Iwan Fals dalam berkarir selama ini. Konser Iwan Fals menjadi konser dengan penonton terbesar sepanjang masa Tahun 1991 di  Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan. Jumlah penontonnya tercatat hingga 150.000 penonton yang memadati stadion. Bahkan ada pula yang sampai naik ke atap stadion.
Walaupun saat ini nama Iwan Fals jarang disebut di panggung hiburan tanah air, tetapi karirnya sebagai musisi tetap berlanjut hingga saat ini. Siapa saja pasti mengenal Iwan Fals yang menjadi sosok musisi legendaris di Indonesia. Karya-karyanya masih banyak yang mengapresiasi seperti mengoleksi lagu-lagu ciptaannya dan mendengarkannya.


VIVI OKTAVIANI (32)

Biografi Yasa Singgih | X5 SMAN 1 GEGER


Yasa Singgih


Yasa Paramita Singgih lebih dikenal dengan sebutan Yasa Singgih merupakan Seorang pengusaha muda sukses yang saat ini memiliki penghasilan ratusan Juta perbulan. Ia lahir di Bekasi pada 23 April 1995. Dia adalah anak ke tiga dari tiga bersaudara, Prajna, Viriya dan Yasa sendiri. Ayanya bernama Marga Singgih dan ibunya bernama Wanty Sumarta. Pendidikan dasarnya ia sepesaikan di SD Ananda dan SD Surya Dharma, lalu melanjutkan di sekolah menengah dan akhir di SMA Regina Pacis Jakarta.
Saat Yasa duduk di bangku 3 SMP, ayahnya menderita sakit jantung. Penghasilan sang ayah saat itu digunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya daripada membiayai pengobatan sakit sang ayah. Melihat keadaan tersebut hatinya terketuk untuk mencari penghasilan sendiri untuk membantu orang tua. Ia pun mulai menjadi pembawa acara guna mencari uang jajan sendiri. Usaha pertamanya adalah melamar sebagai Master of Ceremony, bekerja sebagai pembawa acara di sebuah pusat perbelanjaan.
Selepas kontrak sebagai pembawa acara selesai, ia mulai berbisnis lampu hias warna- warni selama enam bulan. Kemudian ia mulai mencoba membuat desain gambar untuk kaos, setelah jadi cuma beberapa yang kejual, akhirnya ia mencoba pergi ke Tanah Abang, membeli selusin pakaian kaos hingga menghabiskan 4 juta. Bisnis inipun ia tinggalkan dengan tanpa untung.
Dia membuka bisnis minuman yang diberi nama "Ini Teh Kopi" di tahun 2012, sebuah usaha kedai menjual minuman kopi duren di kawasan Kebun Jeruk. Usahanya tersebut bisa dibilang sukses besar ditambah dengan namanya yang dikenal. Tak lama kemudian, sekitar enam bulan kemudian ia sudah membuka cabang baru tepatnya di Mall Ambassador Jakarta Selatan. Namun ternyata bisnis baru yang ia kelola tersebut mengalami kebangkrutan yang membuatnya malah menderita kerugian. Pada tahun 2013 ia memutuskan untuk menutup kafenya, dan bahkan bisnis kaosnya pun juga turut dihentikan. Menurutnya, jika dihitung kerugian yang ia derita mencapai 100 juta dari kegagalan yang ia alami.
Dia kembali mengibarkan bendera Men’s Republic yang menjual perlengkapan mode khusus pria. Pada awalnya, Yasa Singgih hanya menjual sepatu kasual untuk pria. Namun semakin besar usahanya membuat brand yang ia kelola semakin menawarkan produk yang beragam. Saat ini Men’s Republic menjual produk celana dalam, jaket dan juga sandal untuk pria.
"Men's Republic" adalah bisnis ketiganya yang berfokus pada penjualan secara online. Dia menjual produk yang dikhususkan untuk pria. Dia menjual baik produk miliknya sendiri atau produk milik orang lain. Ia juga berencana membangun "Bilionary Versity, yaitu sekolah bisnis non- formal untuk para pengusaha muda.

Yasa telah mendapatkan berbagai macam penghargaan dan telah diliput oleh berbagai macam majalah, radio & stasiun TV. Ia juga telah diundang oleh banyak komunitas dan universitas untuk memberikan sharing seputar bisnis, inspirasi dan pengembangan diri. Sampai dengan sekarang ia masih sering kali gagal, gagal dan gagal dalam setiap hal yang ia lakukan, karena Yasa percaya bahwa gagal = belajar. Bahkan ia telah menghabiskan uang puluhan juta rupiah untuk mengikuti seminar, training dan workshop pengambangan diri dan bisnis.



VIRA PUTRI (31)

Biografi Bob Sadino | X5 SMAN 1 GEGER


BOB SADINO

Bob Sadino lahir di Lampung, tanggal 9 Maret 1933. Beliau akrab dipanggil dengan sebutan 'om Bob'. Beliau adalah seorang pengusaha asal Indonesia yang berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Beliau adalah pemilik dari jaringan usaha Kemfood dan Kemchick. Bob Sadino lahir dari sebuah keluarga yang hidup berkecukupan. Beliau adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Sewaktu orang tuanya meninggal, Bob yang ketika itu berumur 19 tahun mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya karena saudara kandungnya yang lain sudah dianggap hidup mapan. Bob kemudian menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya itu, ia singgah di Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun. Di sana, ia bekerja di Djakarta Lylod di kota Amsterdam dan juga di Hamburg, Jerman. Ketika tinggal di Belanda itu, Bob bertemu dengan pasangan hidupnya, Soelami Soejoed.

Pada tahun 1967, Bob dan keluarga kembali ke Indonesia. Beliau membawa serta 2 Mercedes miliknya, buatan tahun 1960-an. Salah satunya beliau jual untuk membeli sebidang tanah di Kemang, Jakarta Selatan sementara yang lain tetap beliau simpan. Setelah beberapa lama tinggal dan hidup di Indonesia, Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena beliau memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri. Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan adalah menyewakan mobil Mercedes yang beliau miliki, beliau sendiri yang menjadi sopirnya. Namun, suatu ketika beliau mendapatkan kecelakaan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob beralih pekerjaan menjadi tukang batu. Gajinya ketika itu hanya Rp.100. beliau pun sempat mengalami depresi akibat tekanan hidup yang dialaminya.

Suatu hari, temannya menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya. Ketika beternak ayam itulah muncul inspirasi berwirausaha. Bob memperhatikan kehidupan ayam-ayam ternaknya. Beliau mendapat inspirasi, ayam saja bisa berjuang untuk hidup, tentu manusia pun juga bisa. Sebagai peternak ayam, Bob dan istrinya, setiap hari menjual beberapa kilogram telor. Dalam tempo satu setengah tahun, beliau dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing, karena mereka fasih berbahasa Inggris. Bob dan istrinya tinggal di kawasan Kemang, Jakarta di mana terdapat banyak menetap orang asing. Tidak jarang pasangan tersebut dimaki pelanggan, babu orang asing sekalipun. Namun mereka mengaca pada diri sendiri, memperbaiki pelayanan. Perubahan drastis pun terjadi pada diri Bob, dari pribadi feodal menjadi pelayan. Setelah itu, lama kelamaan Bob yang berambut perak, menjadi pemilik tunggal super market (pasar swalayan) Kem Chicks. Ia selalu tampil sederhana dengan kemeja lengan pendek dan celana pendek. Bisnis pasar swalayan Bob berkembang pesat, merambah ke agribisnis, khususnya holtikutura, mengelola kebun-kebun sayur mayur untuk konsumsi orang asing di Indonesia. Karena itu beliau juga menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.



Bob percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diawali kegagalan demi kegagalan. Perjalanan wirausaha tidak semulus yang dikira. Beliau dan istrinya sering jungkir balik. Baginya uang bukan yang nomor satu. Yang terpenting yaitu kemauan, komitmen, berani mencari dan menangkap peluang. Di saat melakukan sesuatu pikiran seseorang berkembang, rencana tidak harus selalu baku dan kaku, yang ada pada diri seseorang adalah pengembangan dari apa yang telah beliau lakukan. Kelemahan banyak orang, terlalu banyak mikir untuk membuat rencana sehingga beliau tidak segera melangkah. “Yang paling penting tindakan,” kata Bob.
Keberhasilan Bob tidak terlepas dari ketidaktahuannya sehingga beliau langsung terjun ke lapangan. Setelah jatuh bangun, Bob trampil dan menguasai bidangnya. Proses keberhasilan Bob berbeda dengan kelaziman, mestinya dimulai dari ilmu, kemudian praktik, lalu menjadi trampil dan profesional. Menurut Bob, banyak orang yang memulai dari ilmu, berpikir dan bertindak serba canggih, arogan, karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain. Sedangkan Bob selalu luwes terhadap pelanggan, mau mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Dengan sikap seperti itu Bob meraih simpati pelanggan dan mampu menciptakan pasar. Menurut Bob, kepuasan pelanggan akan menciptakan kepuasan diri sendiri. Karena itu beliau selalu berusaha melayani pelanggan sebaik-baiknya. Bob menempatkan perusahaannya seperti sebuah keluarga. Semua anggota keluarga Kem Chicks harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan.
Bob Sadino dikatakan sudah tak sadar dalam 2-3 minggu. Penyakitnya terkait dengan usianya yang sudah lanjut serta kondisinya yang makin menurun setelah istrinya meninggal dunia pada Juli 2014. Setelah sempat dirawat selama dua bulan, pengusaha nyentrik Bob Sadino akhirnya menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta pada hari Senin, tanggal 19 januari 2015 setelah berjuang dengan penyakitnya yaitu infeksi saluran pernafasan kronis.


THALITA NCR (29)

Biografi Lie Augustinus Dharmawan “Malaikat” Orang Miskin | SMAN 1 GEGER


               Lie Augustinus Dharmawan  “Malaikat”  Orang Miskin







Dokter Lie Augustinus Dharmawan adalah seorang dokter berhati mulia. Dokter dengan nama kecil Lie Tek Bie ini adalah putra dari Lie Goan Hoey dan ibunya bernama Pek Leng Kiau (Julita Diana). Beliau lahir di Kota Padang pada tanggal 16 April 1946. Lie Dharmawan, begitu orang-orang kerap memanggilnya adalah seorang dokter ahli bedah umum, bedah jantung, bedah toraks, dan bedah pembuluh darah. Tidak heran jika dibelakang namanya terselip gelar yang  panjang yaitu dr.Lie Augustinus Dharmawan ,Ph.D,Sp.B,Sp.BTKV.
            Dibalik namanya yang cukup dikenal oleh banyak orang ini terselip cerita perjuangan yang tidak mudah atas apa yang telah ia raih saat ini. Lie Dharmawan kecil telah ditinggalkan ayahnya ketika berumur 10 tahun. Sepeninggal ayahnya ia hidup bersama ibu dan keenam saudaranya. Bukan perkara mudah untuk bertahan hidup bagi Lie Dharmawan kecil, karena ia terlahir dengan kondisi keluarga yang miskin dan serba kekurangan.
            Demi kelangsungan hidup keluarganya, ibu Lie Dharmawan harus bekerja keras. Semua pekerjaan ia jalani demi bertahan hidup dan demi anak-anaknya, seperti menjadi buruh cuci, buruh masak, membuat kue, hingga menjadi pencuci piring. Dengan kondisi ibunya yang demikian, Lie Dharmawan kecil tidak tinggal diam, ia membantu ibunya berjualan kue. Ia sangat kagum pada ibunya yang tidak pernah menyerah dan putus asa dalam menghadapi sesuatu serta begitu mengasihi orang miskin disekitarnya.
            Ibunya menyekolahkan Lie Dharmawan di SD Ying Shi, Padang. Setelah lulus SD ia masuk di SMP Katolik Pius. Beliau  mengenyam pendidikan menengah atas di SMA Don Bosco, Padang. Disinilah tekad Lie untuk menjadi seorang dokter datang. Tekad itu datang ketika ia melihat masyarakat sekitar yang lebih memilih pergi ke dukun saat sedang sakit daripada pergi berobat ke dokter karena keterbatasan biaya. Ditambah lagi adiknya yang meninggal dunia karena penyakit diare akut dan terlambat ditangani dokter semakin menguatkan tekad Lie Dharmawan untuk menjadi seorang dokter
            Bukan perkara mudah bagi Lie Dharmawan untuk mewujudkan cita-citanya itu. Tidak jarang ia mendapat tertawaan dari teman sekelasnya saat ia menyampaikan cita-citanya didepan kelas. Hal ini tidak lain karena Lie adalah anak orang miskin, namun Lie Darmawan beranggapan seberapa berat masalah jika dengan tekad kuat dan kerja keras pasti akan tercapai karena yang namanya kerja keras tidak pernah menghianati pengorbanan, selalu ada hasil manis dari pengorbanan itu.
            Tekadnya yang kuat itu dibarengi dengan kerja kerasnya dengan belajar sungguh-sungguh setiap harinya. Tidak lupa doa terus ia panjatkan kepada Tuhan. Setiap pukul enam pagi ia pergi ke gereja. “…Tuhan, aku mau jadi dokter yang kuliah di Jerman” adalah doa yang selalu ia ucapkan setiap di gereja. Akhirnya, Lie lulus SMA dengan prestasi yang cemerlang.
            Namun, Tuhan mungkin sedang menguji kesabaran Lie Dharmawan. Berkali-kali ia mendaftar di fakultas kedokteran yang ada di Pulau Jawa  namun tidak pernah diterima.  Akhirnya kesempatan kuliah itu ada ketika ia diterima masuk di fakultas kedokteran di Universitas ResPublica (URECA) . Kampus tersebut didirikan oleh para petinggi  Organisasi Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia tahun 1958.
            Baru beberapa hari kuliah, kampusnya dibakar oleh massa. Akhirnya, ia tidak dapat melanjutkan kuliahnya dan memutuskan untuk kerja serabutan.  Ia berani bekerja serabutan guna mengumpulkan uang untuk membeli tiket ke Jerman demi melanjutkan cita-citanya. Di usianya yang menginjak 21 tahun, barulah Tuhan menjawab setiap doanya karena pada saat itulah ia diterima di fakultas Kedokteran di Berlin Barat, Jerman.
            Kehidupannya di Jerman bukan tanpa suatu tantangan. Berbekal tekadnya yang kuat di sana ia berkuliah tanpa dukungan beasiswa. dr. Lie mulai belajar bahasa pada musim semi Oktober 1967 di Studien Kolleg Fakultas Filosofi.Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia bekerja sebagai kuli bongkar muat barang. Pada kesempatan lain ia bekerja di sebuah panti jompo yang salah satu tugasnya adalah membersihkan kotoran orang tua berusia 80 tahunan. Meskipun ia harus kuliah sambil bekerja Lie Dharmawan tetaplah seorang yang berprestasi.Atas prestasinya itu Lie Dharmawan mendapatkan beasiswa. Lie Dharmawan memilih memberikan beasiswanya  untuk biaya sekolah adik-adiknya.
Selain bidang akademis, dr. Lie juga aktif berorganisasi. Ia antara lain duduk di bangku senat mewakili mahasiswa dari negara Timur Jauh serta mendirikan Mahasiswa Kedokteran Indonesia di Berlin (1971) yang bertujuan mengajak para mahasiswa Indonesia lebih aktif mengemukakan pendapat dalam forum, serta menjadi pengurus Perhimpunan Dokter Indonesia di Jerman (1981-1984). Akhirnya, impian Lie benar-benar terwujud, pada tahun 1914 Lie Dharmawan berhasil menyelesaikan pendidikannya dan mendapat gelar M.D (Medical Doctor). Setelah lulus ia melanjutkan pendidikannya di University Hospital, Cologne, Jerman.  Dari sinilah ia kemudian melanjutkan S3 di Free University Berlin. Empat tahun setelahnya ia dapat menyandang gelar Ph.D. Melalui perjuangan tanpa kenal lelah selama sepuluh tahun, Lie lulus dengan membanggakan, ia dapat lulus sebagai dokter dengan 4 gelar  sekaligus yakni ahli bedah umum, ahli bedah toraks, ahli bedah jantung dan ahli bedah pembuluh darah.
Setelah sukses menjadi seorang dokter, Lie terus teringat kata-kata ibunya. “Lie, kalau kamu jadi dokter, jangan memeras orang kecil atau orang miski. Mungkin mereka akan membayar kamuberapaun tapi diam-diam mereka menangis di rumah karena tidak punya uang untuk membeli beras “. Kata-kata dari ibunya inilah yang menjadi inspirasi bagi Lie untuk mendirikan Rumah Sakit Apung (RSA) swasta. Gagasannya untuk membuat rumah sakit apung ini sebenarnya sejak tahun 2008 , namun bisa terealisasi pada tahun 2013. Lamanya proses ini bukan tanpa sebab, hal ini dikarenakan belum adanya referensi rumah sakit apung di Indonesia.
Melalui yayasan Doctor Share yang telah ia dirikan, dr. Lie berupaya menggalang bantuan moral dan materi untuk mewujudkan idenya. Dalam mewujudkan idenya ini, dr. Lie dan tim Doctor Share cukup kesulitan menemukan jenis kapal yang sesuai. Ada yang mengusulkan untuk menggunakan kapal dengan bahan fiber, namun urung karena mudah pecah ketika menabrak. Ada yang mengusulkan untuk menggunakan kapal tongkang, namun dianggap tidak layak karena badannya terlalu lebar.
Akhirnya, diputuskan menggunakan kapal nelayan yang sederhana karena dianggap memadai. Setelah jadi, kapal itupun diberi nama “Floating Hospital”. Kapal ini terbilang kapal kecil karena sejatinya hanya berukuran panjang 23,5 meter, lebar 6,55 meter dan bobot 114 ton. Kapal ini terbagi menjadi 3 dek atau 3 bagian. Dek atas digunakan untuk para relawan dan nahkoda. Dek tengah berisi ruang steril dan ruang operasi, dek bawah untuk laboratorium. Pembangunan rumah sakit ini menghabiskan dana sekitar 3 miliar. Dana itu diperoleh dari sponsor, dimana mereka memberikan diskon untuk peralatan dan perlengkapan yang diperlukan.
Sebagai pilot project, kapal ini melakukan pelayaran perdananya pada tanggal 16-17 Maret di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu.  Kapal ini mengangkut 25 dokter dan 25 orang relawan. Floating Hospital ini memberikan pelayanan kesehatan secara gratis. Pelayaran yang dilakukannya ini bukan tanpa suatu kendala. Beberapa kendala yang dialami adalah ketika melakukan operasi tidak jarang sesekali kapal bergoyang karena ombak.  Kecepatan kapal yang hanya 6-7 knot atau sekitar 13 km/jam sehingga cukup lambat. Beberapa peralatan juga belum dapat dipergunakan, misalnya alat rontgen dan tidak jarang mesin kapal mengalami sedikit masalah. Dengan adanya beberapa kendala ini, dr.Lie akan berusaha untuk memperbaiki sedikit demi sedikit kekurangan pada rumah sakit apung miliknya itu.



DITTA PUTRI SHOLEHAH (11)

Biografi Khadijah Azzahra | X5 SMAN 1 GEGER


KHADIJAH AZZAHRA


            Khadijah Azzahra Amira  lahir pada 24 September 1996 di Kota Jombang, Jawa Timur. Ayahnya seorang pelaut yang jarang sekali di rumah, ibunya seorang ibu rumah tangga biasa. Ia anak kedua dari tiga bersaudara. Kakaknya bernama Ilham yang sekarang berkuliah di luar negeri, sedangkan adiknya Muhammad Rayhan masih duduk di sekolah dasar. Mereka sekarang tinggal di Kota Malang.
            Diusia yang masih belia Khadijah sudah terjun diberbagai kopetisi model mulai dari skala local hingga nasional. Pada saat usia 14 tahun ia menjadi juara Putri Kartini dan Putri Hijab. Bakat modeling tersebut ia kembangkan dengan memulai membuat busana-busana pengantin. Di sela-sela waktu belajar saat SMA, ia rajin mencari inspirasi desain busana di Google. Tren hijab yang melanda di Indonesia tentu menjadi berkah tersendiri bagi Khadijah,bakat modeling dan ketersediaan teknologi yang menunjang membawa ia ke dunia bisnis fashion.
            Khadijah merintis usahanya dengan modal kurang dari 15 juta yang ia dapatkan dari honor menjadi model. Ia memiliki beberapa usaha diantaranya Khadijah Azzahra MUA, Khoka Boutique, Khoka Profesional Wedding. Selain menjadi desainer, ia juga seorang makeup artist yang hasil riasannya unik dan berbeda dari makeup artist yang lainnya yang bisa membuat seseorang berubah seperti Barbie. Dengan keuletannya yang sering merias jam 3 pagi pulang jam 11 malam, juga terkadang membolos kuliah, pengorbanannya itu pun berbuah manis. Omset yang didapatkan dari usahanya sudah menjadi 15 kali lipat dari modal yang ia keluarkan. Ia sekarang masih kuliah di Universitas Brawijaya dengan jurusan Ilmu Pemerintahan. Dengan uang yang ia hasilkan sendiri, diumur 18 tahun, dia bisa membayar kuliah sendiri, membeli mobil sendiri, membeli motor sendiri, dan uang saku sendiri. Selain itu, desain yang ia buat diakui teman-temannya sesama model. Awalnya, pelanggannya adalah teman dekat, lambat laun, pelanggannya pun semakin meluas, bahkan artis dan para pejabat. Tak ayal panggilan dari berbagai daerah pun terus bertambah dan menyentuh Negara tetangga.
            Selain terus mengembangkan bisnisnya, ia juga membuka kelas untuk yang ingin kursus makeup padanya. Tak ayal dengan banyaknya pelanggan, pendapatan perbulan gadis cantik ini hingga mencapai ratusan juta. Dengan penghasilan itu, kehidupannya semakin baik dan mampu memberi manfaat pada orang  di sekitarnya.

VIORELLA SUNGHAIYON (30)

Teks Biografi Maudy Ayunda | SMAN 1 GEGER



                                 Teks Biografi Maudy Ayunda

   

Maudy Ayunda bernama lengkap Ayunda Faza Maudya, dia lahir pada tanggal 19 Desember1994.Maudy memiliki hobi antara lain berenang, menyanyi, menulis, dan bermain piano. Dari hobi menulisnya Maudy telah meluncurkan sebuah buku berjudul "A of Fables" di tahun 2005.
     Maudy Ayunda tergolong anak yang berprestasi di bidang akademis. Ia pernah menjadi juara dua speech competition di sekolahnya. Selain fasih berbahasa Inggris, ia juga menguasai bahasa Mandarin dan Spanyol.
     Debutnya dalam dunia hiburan tanah air diawali lewat film Untuk Rena yang dibintanginya bersamaSurya Saputra pada tahun 2006. Dalam film tersebut, Maudy berperan sebagai Rena. Dalam film Sang Pemimpi, ia berperan sebagai gadis melayu bernama Zakiah Nurmala. Di sini Maudy tidak hanya berperan sebagai Zakiah Nurmala, pujaan hati sang tokoh utama, Arai, tapi juga ikut menyanyikan salah satu soundtracknya yang berjudul Mengejar,Mimpi.
    Sejak itu namanya mulai diperhitungkan sebagai artis belia berbakat di Indonesia. Dia merupakan finalisGADIS Sampul 2009. Pada tahun 2011, setelah memerankan anak umur 11 tahun dan gadis SMA pujaan hati, Maudy Ayunda hadir dalam film karya Aditya Gumay, Rumah Tanpa Jendela sebagai Andini, kakak Aldo (diperankan oleh Emir Mahira).. Ia juga beradu akting dengan Irfan Bachdim dan Kim Jeffrey Kurniawan dalam film Tendangan dari Langit. Tahun berikutnya, Maudy bermain dalam film Malaikat Tanpa Sayap yang dibintangi bersama Adipati Dolken. Film ini juga,mempertemukan,kembali,Maudy,dengan Surya,Saputra
   Tidak hanya berkarya di seni peran, Maudy juga merilis album yang berjudul Panggil Aku. . .. Dalam album yang berisi 10 lagu ini Maudy memasukkan salah satu lagu ciptaannya berjudul Tetap Bersama. Karier menyanyinya tidak hanya berhenti sampai di situ. Dalam film terbarunya, Perahu Kertas, Maudy juga didapuk untuk mengisi soundtracknya,,yang,berjudul Perahu,Kertas ciptaan Dewi,Lestari.        Pada Januari 2014, Maudy berduet dengan penyanyi yang bertempat tinggal di Amerika, David Choi dan mengeluarkan lagu berjudul By My Side. Lagu tersebut telah di putar berbagai radio di Indonesia, dan beberapa hari kemudian rilis di Itunes Musik Indonesia pada tanggal 10 Januari 2014. Lagu tersebut akan,dimasukan,di,album,terbaru,Maudy,yang,akan,dirilis,tahun,inivideo Klipnya sendiri telah dirilis di Youtube pada tanggal 19 Maret 2014.Maudy telah diterima diUniversitas OxfordInggris dan ia mengambil jurusan P.P.E (Politics, Philosophy, and Economics). Maudy memulai studinya bulan September 2013.



Dinar Danica K.H (10)