BIOGRAFI ISYANA SARASVATI
Isyana Sarasvati adalah seorang penyanyi
Indonesia yang lahir pada tanggal 2 mei 1993 di Kota Bandung. Jenis musik yang diambil Isyana
adalah R&B, Pop, Pop Elektro dan Jazz.
Ayah Isyana Sarasvati bernama Sapta Dwikarna yang bekerja sebagai seorang terapis
dan juga seorang dosen dan ibunya bernama Luana Marpanda seorang guru musik. Isyana
memiliki saudara bernama Rara Sekar Larasati yang juga hobi bermain musik dan
memiliki band bernama Banda Neira. Musik bagi keluarga isyana sudah
tidak asing lagi. Bahkan ketika masih dalam kandungan, Isyana Sarasvati sudah
terbiasa dengan musik sebab ibunya rajin mendengarkan musik-musik klasik.
Kemudian ketika Isyana berumur tiga
tahun, ia mengikuti orang tuanya tinggal di Eropa yaitu di Belgia sebab ayahnya
menempuh gelar doktor disana dan ibunya juga mendapat beasiswa pendidikan di
tempat yang sama. Isyana tinggal di Belgia selama lima tahun, kemudian ketika
berumur 7 tahun bakat di bidang musiknya sudah mulai terlihat. Ia sudah bisa menciptakan
dan menulis lagu sendiri untuk ia nyanyikan sendiri, selain itu ibunya sebagai
guru musik rajin membimbing Isyana untuk mengasah bakat musiknya. Ketika di
Sekolah dasar pun ia sangat mengidolakan banyak penyanyi-penyanyi seperti Glen
Fredly, Rossa dan juga Marcel.
Sejak kecil, Isyana Sarasvati sudah pandai memainkan beberapa alat musik seperti piano, saxofone, dan flute dan memiliki suara yang merdu. Tak heran waktunya banyak ia habiskan dengan bermain alat musik tersebut selama delapan jam dan melatih bakat bermusiknya.
Sejak kecil, Isyana Sarasvati sudah pandai memainkan beberapa alat musik seperti piano, saxofone, dan flute dan memiliki suara yang merdu. Tak heran waktunya banyak ia habiskan dengan bermain alat musik tersebut selama delapan jam dan melatih bakat bermusiknya.
Saat kembali ke Indonesia, Isyana
Sarasvati mengaku bahwa ia sulit berbahasa Indonesia karena sejak kecil ia
banyak menghabiskan waktunya di Eropa, menurutnya bahasa Belanda ketika itu
lebih gampang dibanding Bahasa Indonesia. Sejak kecil cita-cita Isyana adalah
menjadi seorang komposer musik dan juga konduktor orkestra. Kemudian ketika
berusia 10 tahun, ia sudah mampu menyanyikan lagu ciptaanya sendiri dihadapan
teman-teman sekolahnya ketika memperingati hari Ibu di sekolahnya.
Masuk SMP, bakat Isyana
Sarasvati semakin terasah. Ia bahkan mampu keluar sebagai juara pertama
elektone se-Indonesia, kemudian di umurnya yang masih sangat mudah ia bahkan
tampil di ajang musik java jazz. Selain bakat bermusik, isyana juga
memperlihatkan bakat kepemimpinan, hal ini diperlihatkan ketika ia dapat
menjadi ketua OSIS saat SMP dan juga SMA disamping aktifitas bermusiknya yang
padat.
Saat masuk SMA, ia
sudah terbiasa mengikuti perlombaan musik. Seperti ikut dalam kejuaraan musik se-Asia Pasifik, Ia berhasil menjadi
juara dan masuk tiga besar tingkat dunia di Jepang. Ia juga menjadi langganan juara
1 pada kompetisi piano se-Jawa Barat sebanyak 4 kali. Namun saat SMA, Isyana terkena
penyakit Anoreksia yang membuat berat badannya hanya 39 kilogram saja. Bakat
bermusiknya yang cemerlang membuatnya mendapatkan beasiswa oleh pemerintah
Singapura untuk melanjutkan pendidikannya di Nanyang Academy Of Fine Arts
(NAFA) dibidang music performance saat usinya 16 tahun. Sehingga ia
hanya menempuh SMA sampai kelas dua saja.
Di Nanyang Academy Of Fine Arts, ia belajar komposisi music, pipe organ dan juga belajar membaca notasi musik. Saat kuliah di Singapura, ia juga sempat menjadi guru musik untuk mengisi waktu luangnya dan menambah uang sakunya, selain itu ia juga sempat menjadi penyanyi opera disana. Bahkan ketika berumur 18 tahun, ia tampil memukau di depan publik Singapura dalam perhelatan bergengsi Asia Pasific Festival pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2013,ia berhasil memperoleh predikat cum laude dengan gelar diploma. Karena prestasinya yang cemerlang di Singapura, ia kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Inggris tepatnya di Royal College of Music, Britania Raya dan berhasil lulus dengan predikat cum laude dari kampusnya tersebut. Keampuan dalam bermusik inilah yang kemudian membuat Sony Music Asia Pasific memberinya kontrak rekaman dengan persiapan perilisan album di dalam dan juga luar negeri. Isyana Sarasvati bahkan ke Swedia untuk membuat album solonya. Disana ia kemudian menciptakan 14 lagu dan salah satunya singlenya yang terkenal yaitu Keep being You.
Di Nanyang Academy Of Fine Arts, ia belajar komposisi music, pipe organ dan juga belajar membaca notasi musik. Saat kuliah di Singapura, ia juga sempat menjadi guru musik untuk mengisi waktu luangnya dan menambah uang sakunya, selain itu ia juga sempat menjadi penyanyi opera disana. Bahkan ketika berumur 18 tahun, ia tampil memukau di depan publik Singapura dalam perhelatan bergengsi Asia Pasific Festival pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2013,ia berhasil memperoleh predikat cum laude dengan gelar diploma. Karena prestasinya yang cemerlang di Singapura, ia kemudian mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikannya di Inggris tepatnya di Royal College of Music, Britania Raya dan berhasil lulus dengan predikat cum laude dari kampusnya tersebut. Keampuan dalam bermusik inilah yang kemudian membuat Sony Music Asia Pasific memberinya kontrak rekaman dengan persiapan perilisan album di dalam dan juga luar negeri. Isyana Sarasvati bahkan ke Swedia untuk membuat album solonya. Disana ia kemudian menciptakan 14 lagu dan salah satunya singlenya yang terkenal yaitu Keep being You.
LUTFIA PITRIANI (18)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar